Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 17:20:47【Resep】736 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(84)
Sebelumnya: Mangut, kuliner tradisional dari pesisir Jawa
Selanjutnya: Rumput dari Tiongkok Mengubah Kehidupan di Fiji
Artikel Terkait
- BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari
- Kalbar matangkan isu trategis jelang Sosek Malindo di Miri Malaysia
- Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon
- TNI AU bangun dapur SPPG untuk program MBG di Yogyakarta
- Promosikan kuliner, makan gratis di Sungai Kapuas ramai pengunjung
- Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara
- 6 gaya hidup anak muda yang diam
- BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif
- BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
- Pakar nilai penguatan pengawasan dan kualitas gizi kunci sukses MBG
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi

Lapas Narkotika Jakarta gagalkan penyelundupan sabu lewat ayam kecap

BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam

Ibu Negara Brasil berpesan utamakan pangan lokal untuk kesuksesan MBG

BPOM intensif kembangkan fitofarmaka demi tekan impor bahan baku obat

Kriminal kemarin, tersangka korupsi ekspor lalu sabu lewat ayam kecap

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG